1.
Perhitungan
IP Address
2.
Sistem
Bilangan
Bilangan Biner ; Perpangkatan 2
0 dan 1
Oktal ; Perpangkatan 8
0-7
Bilangan Desimal ; Perpangkatan
10
0-9
Bilangan Hexa ; Perpangkatan 16
0-F
3.
10000 20 10 16 1111 17 F 15 10001 21 11 17 1100 14 C 12 1011 13 B
11 1010 12 A 10 1001 11 9 9 1000 10 8 8 0111 7 7 7 0001 1 1 1 0000 0 0 0 Biner
Oktal Hex Desimal
4.
PENGALAMATAN DAN PENAMAAN PADA INTERNET
Setiap simpul
didalam Internet membutuhkan alamat tertentu yang bersifat unik untuk dapat
berkomunikasi
Alamat ini
dipergunakan protokol IP untuk mengidentifikasikan host – host dan merutekan
datagram diantara mereka
Setiap simpul
juga membutuhkan nama untuk memudahkan dalam mengingat simpul dalam internet
Nama ini
ditranslasikan ke dalam alamat uniknya
5.
Alamat Internet(Internet Address)
Bersifat uniq à Logical address
Tersusun dari 32
bit(4 oktet) à 1 oktet = 8 bit
Terbagi menjadi
2 bagian :
1. Alamat
jaringan/Netid(Network address)
2. Alamat
Host/Hostid
Alamat jaringan
( netid ) mengidentifikasi jaringan tempat host tersebut terhubung secara
langsung(bit – bit terkiri)
Alamat host
(hostid) mengidentifikasi host tersebut secara individu(bit – bit selain
netid---terkanan)
6.
Format Umum Alamat Internet
Tiap oktet dipisah dengan notasi dot
(titik)
Tiap oktet dirubah ke dalam angka
desimal dan dipisah oleh dot
Contoh :
10000000 00001011 00000011 011111 11
128.11.3.31
7.
Kelas – Kelas IP Address
Ditentukan oleh besar ukuran jaringan
Terbagi dalam 5 kelas :
1. Kelas A : digunakan untuk jaringan
yang sangat besar.
2. Kelas B : digunakan untuk jaringan
yang ukurannya medium.
3. Kelas C : digunakan untukjaringan
yang ukurannya kecil.
4. Kelas D : digunakan untuk IP
multicasting
5. Kelas E : dicadangkan untuk
penggunaan eksperimen.
Kelas A
Dalam kelas A
ini oktet (8 bit) pertama adalah netid.
kelas A ini
memiliki jaringan atau 128 jaringan yang tersedia
24 bit digunakan
sebagai hostid.
Setiap netid
memiliki host atau 16.777.216 host/router.
Kelas A cocok
untuk mendisain organisasi komputer yang jumlahnya sangat besar dalam
jaringannya.
Kelas B
Dalam kelas B
ini 2 oktet (16 bit) pertama adalah netid.
Kelas B ini
memiliki jaringan atau 16.384 jaringan yang tersedia
16 bit sisa
digunakan sebagai hostid.
Setiap netid
memiliki host atau 65.536 host/router.
Kelas B cocok
untuk mendisain organisasi komputer organisasi komputer dalam jumlah menengah.
Kelas C
Dalam kelas C
ini 3 oktet (24 bit) pertama adalah netid.
Kelas C ini
memiliki jaringan atau 2.097.152
jaringan yang
tersedia
8 bit sisa
digunakan sebagai hostid.
Setiap netid
memiliki host atau 256 host/router.
Kelas C cocok
untuk mendisain organisasi komputer organisasi komputer dalam jumlah kecil.
Kelas D
Khusus kelas D
ini digunakan untuk tujuan multicasting . Dalam kelas ini tidak lagi dibahas
mengenai netid
dan hostid.
Alamat multicast
adalah komunikasi one-to-many . Paket yang dikirim oleh sebuah host menuju
kelompok tujuan ( group of destination ).
Kelas E
Kelas E
disisakan untuk pengunaan khusus, biasanya untuk kepentingan riset. Juga tidak
ada dikenal netid dan hostid di sini.
8.
Pembatasan Alamat IP
Beberapa alamat
IP mempunyai penggunaan khusus dan tidak dapat digunakan untuk mengenali
jaringan atau host
Netid dan Hostid
0 (biner 00000000) tidak diijinkan karena 0 berarti “jaringan ini”.
contoh
155.124.0.0 mengenali jaringan 155.124
Netid 127 (biner
01111111) merupakan alamat loopback, dipergunakan untuk memeriksa konfigurasi
jaringan host
Hostid 255
merupakan alamat broadcast.
suatu pesan yang
dikirimkan ke 183.20.255.255 disebarkan ke setiap host pada jaringan 183.20
Oktet terakhir
dari alamat IP tidak boleh 0 atau 255
Adanya
pembatasan alamat diatas
menyebabkan
alamat IP yang tersedia
secara aktual
seperti tabel di bawah
254
2.097.152 223 192 C 65.534 16.384 191 128 B 16.277.214 126 126 1 A Hostid Netid
Sampai Dari Kelas
9.
Jaringan Private
Jika sebuah
organisasi ingin membangun jaringan komputer dan tidak membutuhkan
terkoneksi pada jaringan
internet, ada 3 pilihan untuk pembuatan alamat-alamat IP nya :
1.
Dapat
menggunakan sebuah alamat yang unique tanpa menghubungkan ke internet. Namun
ini akan sangat menguntungkan apabila di kemudian hari berniat untuk menghubungkan
jaringan private-nya ke internet tidak akan timbul masalah lagi. Namun
nampaknya untuk kelas A dan B sudah tidak memungkinkan lagi karena sudah dimiliki
oleh organisasi yang terhubung ke internet.
2.
Bisa juga menggunakan sembarang alamat IP dari
kelas A, B dan C. Namun ini akan sanagat menyulitkan apabila organisasi
tersebut berniat terhubung ke internet.
3.
Pilihan
1 dan 2 masih memiliki masalah, maka otoritas pencatatan alamat internet telah
mencadangkan range alamat-alamat tertentu dari kelas A, B dan C yang bisa digunakan
oleh organisasi manapun sebagai jaringan private. Tentu saja, di dalam internet,
alamat khusus ini tidak akan dikenal dan diabaikan.
10. Subnetting
a.
Subnetting
merupakan teknik memecah network menjadi subnetwork yang lebih kecil.
b.
Subnetting
hanya dapat dilakukan pada kelas A, B dan C.
11. Subnet Masking
Subnetid dibuat dengan mengambil bit
dari field hostid menggunakan teknik subnet masking
10100001 0111011 10110111 10110111 ip
adress
11111111 1111111 11110000 00000000
subnet mask
10100001 0111011 10110111 10110111
Net id Subnetid Hostid
Kelas B
Subnet Mask selalu terdiri dari
bit – bit orde tinggi
0
128
192
224
240
248
252
254
255
Alamat kelas B, subnetmask 255.255.255.0
mengalokasikan oktet ke 3 sbg alamat subnet, sehingga ada 254 subnetid yang
mungkin
Catatan :
Subnetid tidak dapat berisi 0 atau 1 seluruhnya seperti layaknya netid
12. Subnet Mask Default
Kelas A : 255.0.0.0
Kelas B : 255.255.0.0
Kelas C : 255.255.255.0



0 komentar:
Posting Komentar